Thomas Daniels
Untuk pertama kalinya sejak 2018, mata uang kripto asli Ripple, XRP, melonjak di atas $3 selama jam perdagangan AS pada hari Rabu, 15 Januari. Momen penting ini terjadi saat beredar rumor bahwa pimpinan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di bawah pemerintahan Trump mendatang mungkin akan mengkaji ulang beberapa kasus yang melibatkan mata uang kripto.
Dengan kenaikan yang mencengangkan sebesar 16%, nilai pasar XRP mencapai $171.5 miliar. Kenaikan ini mengukuhkan posisi Ripple sebagai mata uang kripto terbesar ketiga, setelah Ethereum (ETH) sebesar $402 miliar dan Bitcoin (BTC) sebesar $1.9 triliun.
Alasan Kenaikan Harga XRP
Setelah sempat turun beberapa saat di awal minggu ini, pasar mata uang kripto yang lebih besar mulai bangkit kembali. Namun, tampaknya ada korelasi kuat antara kenaikan XRP yang dramatis dan dugaan tentang kemungkinan perubahan regulasi. Menurut laporan, pemerintahan baru Donald Trump mungkin akan bersikap lebih pemaaf dalam hal tuntutan hukum yang melibatkan aset digital.
Gugatan hukum terhadap perusahaan seperti Coinbase dan Ripple mungkin akan dikaji ulang mengingat rumor penunjukan Paul Atkins, kandidat Trump, sebagai ketua SEC. Alih-alih melakukan penipuan, kedua perusahaan tersebut dituduh menjual sekuritas yang tidak terdaftar.
Perubahan kebijakan ini mungkin menjadi titik balik bagi Ripple dan perusahaan blockchain lainnya jika diberlakukan. Namun, masih banyak keraguan atas hasilnya, karena tindakan SEC masih belum pernah terjadi sebelumnya dan pengangkatan Atkins masih menunggu persetujuan Senat.
Implikasi untuk Pasar
Pergerakan harga XRP baru-baru ini menunjukkan bagaimana berita regulasi dapat berdampak signifikan pada pasar mata uang kripto. Kepercayaan investor dapat ditingkatkan oleh lingkungan regulasi yang lebih baik, terutama untuk proyek yang sedang diselidiki. Di sisi lain, ketidakpastian legislatif dan masalah gugatan hukum yang belum terselesaikan dapat menghambat momentum positif.
