Runtuhnya FTX pada bulan November 2022 menggarisbawahi pentingnya transparansi dan pemantauan aset yang ketat di sektor mata uang kripto. Peristiwa penting ini menandai titik balik, yang mendorong bursa kripto terkemuka untuk mengungkapkan lebih banyak detail tentang cadangan dan strategi pengelolaan dana pengguna mereka.
Menjelang tanggal 6 November, peringatan dua tahun kejatuhan FTX, data mengungkapkan bahwa di antara bursa-bursa utama, hanya Bitfinex dan Binance yang mencatat pertumbuhan cadangan Bitcoin mereka. Perkembangan ini menyoroti pendekatan proaktif bursa-bursa ini di era pengawasan ketat dan tantangan regulasi.
Bursa Utama Memperkuat Standar Proof-of-Reserve
Menurut temuan terbaru dari CryptoQuant, sebagian besar bursa terkemuka, kecuali Coinbase, telah menerapkan praktik Proof-of-Reserve (PoR) yang kuat. Binance, misalnya, telah mengintegrasikan Proof-of-Assets (PoA) dengan alamat on-chain yang dapat diakses publik, yang memungkinkan pengguna dan pemangku kepentingan untuk memverifikasi aset bursa secara langsung. Transparansi ini meluas ke akun pengguna individual, yang memungkinkan pengguna untuk mengonfirmasi saldo akun mereka sebagai bagian dari kewajiban yang dinyatakan platform.
Komitmen Binance terhadap transparansi tercermin dalam pengungkapan asetnya yang lebih luas, yang tidak hanya mencakup Bitcoin dan Ethereum tetapi juga aset lainnya. Cadangan Bitcoin bursa tersebut telah meningkat sebesar 28,000 BTC, yang merupakan peningkatan sebesar 5%, sehingga totalnya menjadi 611,000 BTC. Perluasan ini terjadi meskipun adanya pengawasan regulasi di Amerika Serikat sepanjang tahun 2023. Selain itu, Binance telah mempertahankan tingkat penarikan cadangan di bawah 16%, yang semakin memperkuat kepercayaan pengguna.
Bursa lain seperti OKX, Bybit, dan KuCoin menyediakan laporan PoR bulanan, yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi secara berkala bahwa platform memiliki cadangan yang cukup untuk menutupi kewajiban. Audit yang sedang berlangsung ini memainkan peran penting dalam memperkuat transparansi dan kepercayaan pengguna dalam industri.
WazirX Merilis PoR di Tengah Tantangan Keamanan
Meskipun ada kemajuan dalam adopsi PoR, tantangan seputar keamanan tetap ada. WazirX baru-baru ini menerbitkan laporan PoR pertamanya setelah serangan siber yang signifikan pada bulan Juli, yang menyebabkan penurunan tajam dalam cadangannya. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa total aset WazirX, termasuk dana on-chain, kepemilikan pihak ketiga, dan aset yang kurang likuid, bernilai $298.17 juta. Penurunan ini sejalan dengan upaya restrukturisasi perusahaan setelah pelanggaran pada bulan Juli, yang mengakibatkan kerugian aset sebesar $230 juta.
Rilis laporan PoR WazirX merupakan langkah penting, yang memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memverifikasi bahwa asetnya terus menutupi kewajiban, meskipun terjadi kemunduran baru-baru ini. Transparansi ini menggarisbawahi nilai PoR sebagai metrik untuk menilai kesehatan keuangan, ketahanan, dan kemampuan respons krisis bursa.
Seiring kemajuan sektor mata uang kripto, adopsi PoR di seluruh bursa diharapkan tetap menjadi landasan pengelolaan dana yang bertanggung jawab dan perlindungan pengguna.