Thomas Daniels
Jaringan blockchain TRON, penerbit stablecoin Tether, dan firma forensik blockchain TRM Labs telah meluncurkan Unit Kejahatan Keuangan T3 (FCU), sebuah inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk mengurangi aktivitas ilegal yang terkait dengan transaksi Tether (USDT) pada blockchain TRON.
T3 FCU bertujuan untuk memanfaatkan analisis data, teknologi mutakhir, dan kemitraan dengan penegak hukum global untuk menghentikan pelaku kejahatan. Hingga Agustus, TRON telah memproses lebih dari 8.4 miliar transaksi dan mengelola lebih dari 240 juta akun pengguna, menurut TRONScan.
Meskipun USDT pada TRON menarik bagi pengguna yang sah karena biayanya yang rendah dan stabilitasnya, mata uang ini juga menarik perhatian para penjahat. Menurut laporan “Illicit Crypto Economy” dari TRM Labs, USDT menyumbang lebih dari $19 miliar dana gelap, melampaui stablecoin lainnya. Laporan tersebut menekankan bahwa USDT telah menjadi mata uang pilihan bagi entitas pembiayaan teroris, dengan TRON memfasilitasi 45% dari semua transaksi kripto gelap pada tahun 2023, naik dari 41% tahun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, USD Coin (USDC) hanya mencatat $428.9 juta dalam transaksi ilegal. Sementara itu, Ethereum dan Bitcoin masing-masing menyumbang 24% dan 18% dari aktivitas kripto ilegal. Inisiatif T3 telah terbukti berhasil, membekukan lebih dari $12 juta dalam USDT yang terkait dengan skema kriminal, termasuk pemerasan dan penipuan. Investigasi telah mengidentifikasi 11 korban, dan masih banyak lagi yang diperkirakan akan terungkap.
Chris Janczewski, kepala investigasi global di TRM Labs, menyoroti pentingnya kolaborasi internasional, dan mencatat bahwa lembaga dari Inggris, AS, dan Australia telah bergabung dalam upaya memerangi operasi ilegal ini.
