
El Salvador masih memantapkan dirinya sebagai pusat global untuk inovasi teknologi dan mata uang kripto. Menyusul keputusan Tether baru-baru ini untuk mendirikan kantor pusatnya di El Salvador, Presiden Nayib Bukele telah secara terbuka mengundang Rumble, situs berbagi video, untuk memindahkan kantor pusatnya ke sana.
Panggilan untuk Bergemuruh dari Bukele
Tawaran Presiden Bukele dikirim di Twitter pada 13 Januari 2025, tepat setelah Chris Pavlovski, CEO Rumble, menyinggung usaha patungan dengan Paolo Ardoino, CEO Tether.
“Kamu juga harus memindahkan kantor pusatmu ke sini,”
Bukele menulis di Twitter, memanfaatkan kesempatan untuk mendesak Rumble mengikuti contoh Tether.
Usulan ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah El Salvador akan menjadi lokasi yang populer bagi para pengusaha digital dan perusahaan mata uang kripto. Konsep pusat bisnis kripto yang terkonsentrasi di negara tersebut dipuji oleh beberapa analis, tetapi yang lain mempertanyakan apakah tindakan tersebut akan menyebabkan strategi berubah dari proyek-proyek yang berpusat pada Bitcoin.
Tether Mendirikan Kantor Pusat di El Salvador
Setelah memperoleh lisensi untuk beroperasi sebagai penyedia layanan aset digital di El Salvador, Tether memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya ke sana. Langkah yang penuh perhitungan ini menyoroti meningkatnya daya tarik El Salvador untuk bisnis blockchain dan mata uang kripto.
Keputusan tersebut akan disertai dengan investasi besar dalam ekonomi lokal, menurut CEO Tether Paolo Ardoino. Selama beberapa tahun mendatang, perusahaan bermaksud untuk mempekerjakan sekitar 100 pekerja asal Salvador. Meskipun demikian, mayoritas dari lebih dari 100 staf Tether di seluruh dunia akan terus bekerja dari jarak jauh.
Ardoino memuji tindakan pro-kripto Presiden Bukele dan menyebut El Salvador sebagai “mercusuar kebebasan dan inovasi.”
El Salvador: Pusat Baru untuk Kripto?
Perhatian internasional masih tertuju pada pendekatan agresif El Salvador terhadap mata uang kripto, yang ditunjukkan pada tahun 2021 ketika negara itu mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Menurut pengamat, negara itu menarik bagi perusahaan teknologi yang mencari basis operasi progresif karena iklim regulasinya yang ramah dan kesiapannya untuk mengadopsi teknologi baru.
Tindakan Tether mendukung cerita ini, tetapi pendekatan Bukele terhadap Rumble menunjukkan tujuan yang lebih besar untuk menarik berbagai perusahaan teknologi, yang dapat menjadikan El Salvador sebagai pusat inovasi digital dan mata uang kripto.