
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menunda keputusannya terkait usulan Grayscale Investments untuk mengintegrasikan staking Ethereum ke dalam dana spot yang diperdagangkan di bursa. Dana yang terpengaruh termasuk Grayscale Ethereum Trust ETF dan Grayscale Ethereum Mini Trust ETF. Badan pengawas tersebut memperpanjang batas waktu peninjauannya hingga 1 Juni 2025, dengan keputusan akhir yang diharapkan pada akhir Oktober.
Grayscale mengajukan aplikasinya pada tanggal 14 Februari 2025, melalui Bursa Efek New York, yang mengusulkan perubahan aturan untuk mengizinkan staking dalam ETF berbasis Ether miliknya. Inisiatif ini akan memungkinkan investor untuk mendapatkan imbalan pasif melalui protokol proof-of-stake Ethereum. Berdasarkan proposal tersebut, Grayscale akan bertindak sebagai sponsor yang mengawasi staking, sementara Coinbase Custody akan mengelola operasi kustodian, yang memastikan pemisahan aset.
Penundaan SEC menyoroti sikap hati-hatinya dalam menggabungkan fitur staking ke dalam ETF berbasis AS—sebuah langkah yang belum disetujui untuk dana aset digital mana pun. Meskipun demikian, lembaga tersebut baru-baru ini menyetujui perdagangan opsi untuk beberapa ETF Ether spot, termasuk produk dari BlackRock, Bitwise, dan Grayscale. Tonggak sejarah ini memperluas kegunaan dana ini, khususnya bagi investor institusional yang memanfaatkan strategi derivatif.
Meskipun ada kemajuan ini, ETF Ether masih kesulitan untuk menyamai tingkat adopsi yang terlihat pada ETF Bitcoin. Hingga 11 April 2025, ETF Ether melaporkan arus masuk bersih kumulatif sebesar $2.2 miliar, sangat kontras dengan $35.4 miliar yang diperoleh ETF Bitcoin sejak debutnya pada Januari 2024.
Staking tetap menjadi komponen penting dalam ekosistem Ethereum, yang menawarkan imbal hasil yang saat ini berkisar dari 2.4% di Coinbase hingga antara 2% dan 7% di Kraken. Imbal hasil ini dapat meningkatkan daya tarik ETF Ether dengan memperkenalkan fitur penghasil imbal hasil. Beberapa manajer aset lainnya, termasuk 21Shares iShares Ethereum Trust milik BlackRock, juga telah mengajukan izin untuk memasukkan staking, dan menunggu persetujuan regulasi.
Performa Ethereum di pasar bull market yang sedang berlangsung tertinggal dari pesaing utamanya seperti Solana dan XRP. Aset tersebut gagal menembus level tertinggi sepanjang masa di $4,866 yang ditetapkan pada November 2021, dengan harga diperdagangkan di bawah angka $2,000 pada 14 April 2025.
Analis pasar memperkirakan posisi SEC mungkin dipengaruhi oleh perubahan kepemimpinan yang akan datang. Konfirmasi potensial Paul Atkins, sosok yang dianggap lebih mendukung aset digital, sebagai Ketua SEC dapat menandakan pergeseran dalam lanskap regulasi untuk produk keuangan yang terkait dengan kripto.
Beberapa bulan ke depan akan menjadi titik balik bagi evolusi ETF Ether di AS, karena SEC mempertimbangkan integrasi mekanisme staking yang dapat mengubah cara investor berinteraksi dengan Ethereum di saluran keuangan tradisional.