Thomas Daniels

Diterbitkan pada: 11/05/2025
Bagikan itu!
By Diterbitkan pada: 11/05/2025

Perusahaan fintech yang berkantor pusat di Hong Kong, RedotPay, telah resmi memperkenalkan kartu pembayaran yang menggunakan mata uang kripto di Korea Selatan, yang bertujuan untuk mengubah infrastruktur pembayaran yang sudah ada di negara tersebut dengan transaksi stablecoin secara real-time.

Kartu debit kripto, yang tersedia dalam format fisik dan virtual, kini diterima di semua pedagang Korea yang mendukung jaringan Visa. Langkah ini sejalan dengan strategi ekspansi global RedotPay yang lebih luas dan mengikuti kolaborasi Februari 2025 dengan Visa dan sponsor BIN, StraitsX, untuk memperkuat kemampuan pembayaran kripto lintas batas.

Didirikan pada tahun 2023, RedotPay telah mengalami pertumbuhan pesat, kini melayani lebih dari empat juta pengguna di seluruh dunia sejak peluncuran terbatas program kartunya pada akhir tahun 2024. Di Korea Selatan, konsumen dapat memperoleh kartu virtual seharga $10 atau kartu fisik seharga $100. Persyaratan pendaftaran tetap minimal, pengguna hanya perlu memverifikasi nama, alamat, dan identitas mereka.

Kartu tersebut mendukung mata uang kripto utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), bersama dengan stablecoin termasuk USDC dan USDT. Kartu tersebut dapat diisi dengan aset digital dari beberapa blockchain terkemuka, termasuk Solana, Polygon, Binance Smart Chain (BSC), Tron, dan Arbitrum.

Di antara fitur utama platform ini adalah sistem pembayaran dan pengembalian uang stablecoin secara real-time. Transaksi diselesaikan secara instan dalam stablecoin, sementara pembatalan memicu pengembalian uang hampir seketika dalam USDC atau USDT. Hal ini memposisikan RedotPay sebagai alternatif yang menarik di sektor pembayaran digital yang kompetitif.

Lebih jauh lagi, kartu tersebut menawarkan kompatibilitas dengan Apple Pay di Seoul—pasar tempat penggunaan Apple Pay sebagian besar masih terbatas pada pelanggan Hyundai Card. Integrasi ini dapat menjadi sangat penting karena RedotPay berupaya untuk merebut pangsa pasar dari penyedia kredit dan pembayaran seluler tradisional Korea Selatan.

Adopsi kripto terus meningkat di Korea Selatan, dengan lebih dari 16 juta penduduk dilaporkan memegang aset digital. Momentum ini telah menjadikan kripto sebagai isu utama dalam pemilihan presiden 2025 yang sedang berlangsung. Para pemimpin politik dari kedua partai besar telah menjanjikan reformasi regulasi, termasuk persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto spot dan pengenalan kebijakan stablecoin baru.

Seiring berkembangnya ekonomi digital Korea Selatan, masuknya RedotPay menandakan peralihan yang lebih luas ke arah solusi keuangan bertenaga kripto yang siap menantang ekosistem perbankan dan pembayaran konvensional.