David Edwards
Di tengah pergeseran signifikan dari Ethereum (ETH) ke Solana (SOL), Ethereum menghadapi sentimen bearish yang meningkat, dengan rasio ETH/BTC anjlok ke titik terendah dalam lebih dari tiga tahun. Selama seminggu terakhir, Solana melonjak hampir 17%, sementara harga Ethereum relatif stabil, menggarisbawahi kemungkinan peralihan minat ke blockchain alternatif.
Rasio perdagangan ETH/BTC turun menjadi 0.037 pada tanggal 24 Oktober, yang merupakan yang terlemah sejak April 2021, karena Bitcoin berhasil menutupi kerugian baru-baru ini, mencapai $68,820 selama perdagangan terakhir, sementara Ether turun di bawah $2,500. Solana telah mengungguli Ethereum sebesar 600% sejak awal tahun 2023, sebagian besar didorong oleh permintaan di pasar memecoin, menurut Cointelegraph. Sementara kapitalisasi pasar Solana sebesar $82 juta tertinggal dari Ethereum sebesar $300 juta, momentum saat ini telah memicu spekulasi seputar potensi Solana untuk akhirnya menantang dominasi pasar Ethereum.
Pengembang Ethereum terkemuka telah membantah kritik baru-baru ini. Eric Connor, pengembang inti Ethereum, menepis keluhan tentang arsitektur lapisan-2 Ethereum, menegaskan fokus platform pada desentralisasi dan dukungan pengembang. Berkomentar di Twitter, pedagang independen Bob Loukas menyatakan bahwa aksi harga Ethereum baru-baru ini mencerminkan redistribusi nilai ekonomi yang lebih luas di seluruh ekosistem yang terdesentralisasi.
Anthony Sassano, pendukung Ethereum, mengemukakan bahwa sentimen bearish terhadap Ethereum sejalan dengan kinerja ETH yang relatif buruk. Pengembang Solana, Mert Mumtaz, juga menyuarakan dukungannya terhadap Ethereum, yang menggarisbawahi nilai yang lebih luas dari kerangka kerja Ethereum yang terdesentralisasi meskipun terjadi pergeseran pasar baru-baru ini.
