Thomas Daniels

Diterbitkan pada: 05/07/2024
Bagikan itu!
Penculik Hong Kong Ditangkap Setelah Menuntut Uang Tebusan $660,000 USDT
By Diterbitkan pada: 05/07/2024
Hong Kong

Dua penculik Hong Kong, ditangkap setelah menuntut uang tebusan stablecoin, menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas kejahatan terkait cryptocurrency dan keselamatan publik.

Di Tseung Kwan O, Hong Kong, sebuah insiden penculikan yang meresahkan terjadi ketika penjahat meminta uang tebusan dalam mata uang kripto untuk seorang anak laki-laki berusia tiga tahun. Anak tersebut diculik pada 3 Juli saat berbelanja bersama ibunya.

Menurut media lokal, para penculik meminta 660,000 USDT dari orang tuanya untuk pembebasan anak laki-laki tersebut melalui aplikasi pesan Telegram.

Rekaman CCTV menangkap penculikan tersebut, menunjukkan balita tersebut dibawa di siang hari bolong, tangisannya diredam dengan sapu tangan. Biro Kejahatan dan Triad Terorganisir Kepolisian Hong Kong (OCTB) dengan cepat memulai penyelidikan komprehensif. Pada tanggal 4 Juli, polisi telah menyelamatkan anak tersebut dan menangkap dua tersangka.

Penculikan Kripto Meningkat

Insiden di Hong Kong ini menunjukkan pola yang berkembang, meningkatkan kekhawatiran global di kalangan penegak hukum mengenai perlunya peningkatan strategi dan teknologi untuk melawan kejahatan terkait mata uang kripto.

Seiring dengan melonjaknya adopsi mata uang kripto, terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan tebusan yang melibatkan mata uang digital. Penjahat memanfaatkan kompleksitas dan persepsi anonimitas mata uang kripto untuk menghindari deteksi.

Kasus ini menyoroti tren penjahat yang menggunakan mata uang digital untuk mendapatkan uang tebusan karena sifatnya yang sulit dilacak, sehingga mempersulit upaya penegakan hukum tradisional.

Meskipun Hong Kong secara umum dikenal dengan tingkat kejahatan yang rendah, terutama terkait keselamatan anak, kasus ini telah sangat mengguncang masyarakat dan menarik perhatian media secara signifikan.

sumber