David Edwards

Diterbitkan pada: 06/02/2025
Bagikan itu!
Google Akan Melarang Iklan Cryptocurrency Mulai Juni
By Diterbitkan pada: 06/02/2025
Google,AI

Menurut CEO Google Sundar Pichai, raksasa internet itu bermaksud untuk memperluas investasi belanja modal (capex) sebesar 43% menjadi sekitar $75 miliar pada tahun 2025 dari investasinya sebesar $32.3 miliar pada tahun 2023.

Investasi tersebut, yang diungkapkan dalam rilis keuangan Alphabet Q4 2024, bertujuan untuk mendukung bisnis inti Google dan mempercepat inovasi kecerdasan buatan (AI). Meskipun Pichai tidak mengatakan berapa banyak dana yang khusus untuk AI, diperkirakan sebagian besar akan digunakan untuk memperluas infrastruktur AI, yang sejalan dengan tren yang lebih besar di antara perusahaan-perusahaan Big Tech.

Perlombaan Investasi AI di Big Tech

Lonjakan pengeluaran Google bertepatan dengan meningkatnya persaingan di bidang kecerdasan buatan. Rencana untuk menginvestasikan $65 miliar pada infrastruktur AI Meta sebelumnya telah dipublikasikan. Google melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12% dari tahun ke tahun menjadi $96.5 miliar, dengan pendapatan Google Cloud meningkat 10% menjadi $12 miliar, karena AI muncul sebagai pendorong pendapatan utama.

Reaksi Pasar Saham dan Kekhawatiran Investor

Menurut Yahoo Finance, harga saham Alphabet turun 7% dalam perdagangan setelah jam kerja karena total labanya kurang dari proyeksi analis sebesar $96.7 miliar, meskipun pendapatan perusahaan meningkat.

Tekanan dari Pemain AI Baru untuk Bersaing

Kekhawatiran tentang pesaing AI baru, terutama DeepSeek yang berbasis di Tiongkok, yang menjadi berita utama pada bulan Januari karena menciptakan model AI yang kompetitif dengan anggaran terbatas kurang dari $6 juta yang memanfaatkan teknologi Nvidia yang lebih murah, dibahas oleh Pichai dalam panggilan investor pada tanggal 4 Februari.

Bahkan jika dibandingkan dengan model DeepSeek v3 dan R1, Pichai meyakinkan investor bahwa model Gemini 2.0 Flash milik Google masih termasuk di antara model AI paling efektif di pasaran. Namun, kemajuan pesat DeepSeek telah memicu kekhawatiran tentang hegemoni perusahaan teknologi Amerika dalam bidang AI.

sumber