David Edwards

Diterbitkan pada: 17/03/2025
Bagikan itu!
solana
By Diterbitkan pada: 17/03/2025
solana

John Dramani Mahama, mantan presiden Ghana, telah menekankan blockchain Solana sebagai kekuatan utama di balik ekspansi industri fintech di Afrika, menunjuk pada biaya transaksi yang rendah dan efisiensinya yang tinggi sebagai pengubah permainan untuk adopsi mata uang kripto dan inklusi keuangan.

Mahama menyoroti potensi blockchain untuk mengubah sistem keuangan Afrika dalam sebuah posting baru-baru ini di X, yang sebelumnya bernama Twitter. Ia memuji Solana atas kapasitasnya untuk memungkinkan transaksi bitcoin yang murah, sehingga menciptakan prospek keuangan baru di luar ranah perbankan tradisional.

“Inklusi keuangan bukan hanya kebutuhan Ghana—ini penting bagi seluruh Afrika. Dengan biaya transaksi yang rendah, Solana dapat menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan teknologi finansial dan memungkinkan pembayaran & investasi mata uang kripto di seluruh benua.”
15 Maret 2025, John Dramani Mahama (@JDMahama)

Dengan kemampuan menangani ribuan transaksi per detik berkat metode proof-of-history (PoH), Solana diposisikan sebagai opsi yang lebih terjangkau daripada Ethereum dan Bitcoin. Mahama mengklaim bahwa efisiensi teknologi ini dapat mempercepat adopsi blockchain di Afrika dengan memungkinkan individu dan bisnis mengakses solusi transaksi digital dengan harga yang wajar.

Blockchain sebagai Katalis Pembangunan Ekonomi

Mahama menekankan pentingnya Revolusi Industri Keempat dalam mengatasi rintangan ekonomi konvensional saat berbicara di sebuah pertemuan baru-baru ini. Ia menggarisbawahi pentingnya blockchain untuk:

  • Inklusi keuangan: memberikan kelompok terpinggirkan akses ke perbankan.
  • Efisiensi dalam pelayanan publik: meningkatkan fungsi pemerintahan.
  • Inovasi bisnis: mendukung solusi digital dan perusahaan rintisan fintech.

Untuk menutup kesenjangan digital di kawasan tersebut, Mahama juga mendesak para pemangku kepentingan untuk berkonsentrasi pada pengembangan blockchain, perusahaan fintech, dan konektivitas internet saat mengadvokasi investasi dalam infrastruktur digital Afrika.

Bank Sentral Ghana Membuat Regulasi Kripto

Bank of Ghana (BoG) berupaya mengatur industri bitcoin, sementara Mahama menganjurkan penerapan teknologi blockchain. Bank sentral meluncurkan rancangan aturan untuk Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) pada bulan Agustus 2024. Pedoman ini membahas kerangka kerja perlindungan konsumen, peraturan anti pencucian uang (AML), dan kriteria perizinan.

Ghana juga masih menggarap proyek eCedi, yang merupakan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang diperkenalkan pada tahun 2021. Seperti eNaira di Nigeria, eCedi berupaya menggabungkan teknologi blockchain dan keuangan digital ke dalam perekonomian negara tersebut sekaligus menjamin kerangka regulasi yang aman untuk aset digital dan mata uang kripto.

sumber