Thomas Daniels

Diterbitkan pada: 11/11/2024
Bagikan itu!
Elon Musk Memicu Perdebatan tentang Masa Depan Federal Reserve dengan Memposting Ulang Seruan Senator untuk Menghapuskan Bank Sentral
By Diterbitkan pada: 11/11/2024
Jebat

Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan daya beli yang drastis sebesar 96% sejak berdirinya Federal Reserve pada tahun 1913. Penurunan ini telah memicu perdebatan yang terus berlangsung mengenai peran dan pengaruh bank sentral AS dalam kebijakan moneter—perdebatan yang semakin menguat baru-baru ini ketika Elon Musk menerbitkan ulang pernyataan Senator Utah Mike Lee yang menganjurkan pembubaran Federal Reserve.

Dalam unggahan aslinya, Senator Lee mengkritik sikap tegas Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menentang pengunduran dirinya, bahkan jika diminta oleh pemerintahan yang baru, khususnya Presiden terpilih Donald Trump. Lee menekankan bahwa independensi Federal Reserve dari kendali eksekutif menyimpang dari prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Konstitusi AS. “Cabang Eksekutif harus berada di bawah arahan presiden. Begitulah Konstitusi dirancang. Federal Reserve adalah salah satu dari banyak contoh bagaimana kita telah menyimpang dari Konstitusi… Alasan lain mengapa kita harus mengakhiri Fed,” kata Lee.

Kritik senator tersebut mencerminkan gerakan yang berkembang di antara para pendukung "uang sehat" dan penganut Bitcoin yang berpendapat bahwa sistem moneter terpusat, khususnya mata uang fiat, rentan terhadap inflasi dan devaluasi. Karena utang nasional AS melampaui $35 triliun, banyak suara keuangan—mulai dari pejabat negara bagian hingga anggota parlemen federal—semakin mendukung Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Kepala Keuangan Florida, Jimmy Patronis, telah mengusulkan investasi Bitcoin dalam dana pensiun negara bagian, yang bertujuan untuk menjaga daya beli konsumen di tengah meningkatnya depresiasi dolar. Senada dengan itu, Senator Wyoming Cynthia Lummis memperkenalkan RUU Bitcoin Strategic Reserve pada bulan Juli 2024, dengan menyebut inflasi dan menurunnya daya beli sebagai pendorong utama undang-undang tersebut.

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat pada Januari 2025, telah menambah momentum lebih lanjut pada narasi Bitcoin. Pada konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Trump mengisyaratkan prospek menciptakan "stok" Bitcoin nasional dan bahkan menyarankan penggunaan mata uang kripto untuk membantu mengatasi utang nasional.

Meningkatnya perhatian terhadap Bitcoin dan kritik terhadap Federal Reserve menandakan era di mana aset digital dapat semakin diposisikan sebagai alternatif terhadap solusi kebijakan moneter tradisional.

sumber