Thomas Daniels

Diterbitkan pada: 30/06/2024
Bagikan itu!
Blockchain Memelopori Era Baru dalam Memerangi Transfer Dana Ilegal, kata Ketua EFCC Nigeria
By Diterbitkan pada: 30/06/2024
Blockchain

Blockchain dan AI: Pelopor Melawan Kejahatan Finansial

Teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) dapat secara efektif memerangi aktivitas terlarang, tegas Olanipekun Olukoyede, Ketua Komisi Kejahatan Ekonomi dan Keuangan Nigeria (EFCC). Berbicara pada Konferensi Pan-Afrika tentang Arus Keuangan Gelap dan Penghindaran Pajak di Tunis, Tunisia, Olukoyede menekankan pentingnya teknologi canggih ini dalam mengatasi kerugian Afrika sebesar $88.6 miliar setiap tahunnya akibat aliran dana ilegal.

Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Masa Depan Afrika

Olukoyede menyuarakan keprihatinan atas penyalahgunaan dana yang dapat meningkatkan infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan di seluruh benua. Ia menggarisbawahi perlunya peningkatan kerangka hukum dan kelembagaan untuk mengekang aliran keuangan gelap (IFF) secara lebih efektif.

Tantangan Pemulihan Aset dan Peran Teknologi

Ketua EFCC menyoroti berbagai tantangan dalam pemulihan aset, termasuk hambatan teknis, hukum, dan politik. Ia menyerukan sistem hukum yang kuat dan peningkatan koordinasi di tingkat nasional, regional, dan internasional untuk menyederhanakan proses penelusuran, pembekuan, dan repatriasi dana ilegal.

Cryptocurrency: Pedang Bermata Dua

Dalam sebuah pengungkapan penting, Olukoede menunjukkan meningkatnya penggunaan cryptocurrency oleh teroris untuk mendanai kegiatan di Nigeria. Dia memperingatkan bahwa pedagang mata uang kripto muda sering kali tanpa disadari dieksploitasi oleh pemodal teroris, sehingga mempersulit upaya untuk melacak dan menghentikan aliran keuangan ini. Untuk melawan aktivitas terlarang ini, EFCC telah memblokir 1,146 rekening bank yang terkait dengan transaksi valuta asing tidak sah, pencucian uang, dan pendanaan terorisme.

Penyitaan dan Tindakan Hukum yang Berhasil

Inisiatif EFCC telah menghasilkan pemulihan cryptocurrency senilai $20 juta dari penipu. Dalam sebuah langkah signifikan, EFCC telah mengajukan tuntutan pidana Binance, bursa mata uang kripto terkemuka, dan salah satu eksekutifnya, atas tuduhan pencucian uang dan penghindaran pajak.

Perspektif Global tentang Cryptocurrency dan Pencucian Uang

Secara global, mata uang kripto telah muncul sebagai fasilitator signifikan terhadap pencucian uang, khususnya di Asia Timur dan Tenggara. Kelompok kejahatan terorganisir mengeksploitasi kerentanan dalam ekosistem mata uang kripto, mengintegrasikan miliaran dolar hasil ilegal ke dalam sistem keuangan. Menurut laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), munculnya kasino dan junket online ilegal semakin memperburuk aktivitas ini.

Di Nigeria, Binance menghadapi tuduhan pencucian uang dan penghindaran pajak sebesar $35.4 juta. Pemerintah Nigeria menolak klaim CEO Binance Richard Teng tentang pemerasan atas suap mata uang kripto senilai $150 juta, dan melihatnya sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan yang sedang berlangsung.

Tanggapan Peraturan dan Kasus-Kasus Penting

Menyadari risiko besar yang ditimbulkan oleh sektor mata uang kripto, Financial Conduct Authority (FCA) Inggris telah mengidentifikasi perusahaan kripto sebagai area berisiko tinggi untuk dieksploitasi. Sebagai tanggapan, polisi Inggris telah mengerahkan penasihat taktis kripto secara nasional untuk menyita aset digital yang terkait dengan aktivitas kriminal.

Dalam kasus tingkat tinggi, Weidong “Bill” Guan, Chief Financial Officer Epoch Times, didakwa dalam skema pencucian uang senilai $67 juta yang melibatkan mata uang kripto. Dakwaan tersebut mengungkapkan operasi kompleks yang melibatkan perolehan tunjangan pengangguran secara curang dan pencurian identitas, yang dicuci melalui berbagai saluran, termasuk kepemilikan mata uang kripto.

Menuju Masa Depan Finansial yang Aman

Olukoyede menganjurkan untuk memanfaatkan teknologi canggih seperti blockchain dan AI untuk mendukung upaya pelacakan dan pemulihan aset. Teknologi-teknologi baru ini menjanjikan peningkatan upaya penegakan hukum tradisional, sehingga membuka jalan bagi masa depan keuangan yang lebih aman.

sumber