
Diperkirakan 26 juta pemilih di Amerika Serikat kini membentuk "blok pemilih kripto" yang signifikan, di mana posisi kebijakan pro-kripto memainkan peran penting dalam keputusan pemungutan suara mereka untuk pemilihan umum November mendatang. Menurut survei terbaru oleh The Digital Chamber, 16% responden menyatakan bahwa sikap kandidat terhadap mata uang kripto "sangat" atau "sangat" penting dalam menentukan suara mereka.
Survei yang dirilis pada 17 Oktober itu mengungkapkan bahwa pemilih dari berbagai partai—baik Demokrat maupun Republik—lebih cenderung mendukung kandidat yang pro-kripto. Sentimen ini dapat sangat memengaruhi hasil pemilu, karena persaingan ketat diperkirakan terjadi di distrik-distrik utama.
Sentimen Pro-Kripto di Berbagai Partai
Menurut survei tersebut, sebagian besar pemilih melihat kebijakan mata uang kripto sebagai faktor penentu. Satu dari tujuh responden mengindikasikan bahwa mereka cenderung memilih kandidat yang mendukung industri kripto. Secara khusus, 25% pemilih Demokrat dan 21% pemilih Republik mengatakan bahwa sikap kandidat terhadap kripto akan berdampak positif pada keputusan pemungutan suara mereka.
Perianne Boring, pendiri dan CEO The Digital Chamber, menekankan pentingnya temuan ini: “Blok Pemilih Kripto bipartisan ini dapat mengubah keadaan dalam persaingan yang ketat.” Ia menambahkan bahwa para pemilih mengisyaratkan permintaan yang jelas untuk “regulasi yang cerdas dan berimbang” yang melindungi konsumen sekaligus mendorong inovasi dalam ruang mata uang kripto.
Rincian Demografi dan Wawasan Utama
Survei tersebut menyoroti perbedaan demografi yang mencolok, dengan dua dari lima pemilih kulit hitam menilai sikap kandidat terhadap kripto sebagai faktor penting, yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat proporsi pemilih kulit putih. Lebih jauh lagi, lebih dari 60% responden di kedua partai utama mengindikasikan bahwa kripto harus menjadi prioritas sedang hingga tinggi bagi presiden dan Kongres berikutnya.
Isu-isu Pemilu yang Lebih Luas dan Pengaruh Kripto yang Semakin Besar
Meskipun kebijakan ekonomi tetap menjadi isu utama pemilu, seperti yang disorot oleh laporan Pew Research bulan lalu, mata uang kripto muncul sebagai topik penting. Sebaliknya, 81% pemilih secara keseluruhan menandai ekonomi, diikuti oleh perawatan kesehatan dan penunjukan Mahkamah Agung sebagai isu utama.
Prioritas pemilih terus berbeda di sepanjang garis partai. Pendukung kandidat Republik Donald Trump memprioritaskan ekonomi, imigrasi, dan kejahatan kekerasan, sementara basis kandidat Demokrat Kamala Harris lebih berfokus pada perawatan kesehatan, penunjukan Mahkamah Agung, dan ekonomi.
Dengan pemilu AS 2024 yang ditetapkan pada tanggal 5 November, semakin besarnya pengaruh blok pemungutan suara kripto dapat memainkan peran yang menentukan dalam membentuk masa depan regulasi aset digital di Amerika Serikat.