David Edwards
Menurut survei Bitget Research pada 20 Januari, hingga 16% Generasi Z dan Generasi Alpha setuju untuk menerima dana pensiun mereka dalam bentuk mata uang kripto. Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pada aset digital sebagai alternatif yang kompetitif bagi instrumen keuangan tradisional.
Selain itu, menurut penelitian tersebut, 78% peserta mengatakan mereka lebih menyukai "opsi tabungan pensiun alternatif" daripada rencana pensiun tradisional. Menurut survei tersebut, perubahan ini merupakan hasil dari meningkatnya minat terhadap keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan solusi berbasis blockchain serta sinisme terhadap sistem keuangan konvensional.
Hasil ini merupakan "peringatan bagi industri keuangan," menurut Gracy Chen, CEO Bitget, yang menekankan bahwa investor muda mencari rencana pensiun yang fleksibel, transparan, dan modern.
Menurut penelitian Bitget, per Januari, 40% peserta dalam kelompok usia ini telah melakukan investasi mata uang kripto. Karena semakin jelasnya regulasi dan peningkatan valuasi bitcoin yang stabil, analis mengantisipasi bahwa penggunaan mata uang kripto akan terus tumbuh hingga tahun 2025.
Kesulitan Adopsi
Dana pensiun kripto populer, tetapi masih ada sejumlah kendala yang harus diatasi. Volatilitas harga, ambiguitas regulasi, dan risiko pelanggaran keamanan siber yang terus berlanjut merupakan masalah utama. Khususnya, aset digital senilai $2.3 miliar dicuri pada tahun 2024 akibat peretasan, yang berarti 40% lebih banyak dari $1.69 miliar yang dicuri pada tahun 2023.
Validasi transaksi offchain, menurut Michael Pearl, Wakil Presiden Strategi GTM di Cyvers, dapat mencegah hingga 99% pelanggaran terkait kripto dengan secara antisipasi meniru transaksi blockchain dalam pengaturan yang aman.
Medan yang Berubah
Hasilnya menyoroti adanya pergeseran dalam perencanaan keuangan lintas generasi. Sektor keuangan mungkin perlu beradaptasi agar tetap relevan dalam lingkungan yang terus berubah karena investor muda semakin memilih alternatif yang terdesentralisasi.
